Peuyeum Gantung: Manisan Fermentasi Khas Sunda yang Menggoda Selera

Peuyeum Gantung adalah salah satu kuliner khas dari Jawa Barat,

khususnya dari wilayah Bandung, yang memiliki cita rasa manis dan asam berkat proses fermentasi. Makanan tradisional ini terbuat dari singkong yang difermentasi selama jangka waktu tertentu untuk menghasilkan rasa yang khas. Di luar kota Bandung, Peuyeum Gantung kerap dijadikan oleh-oleh khas yang diminati para wisatawan.

Sejarah dan Asal Usul Peuyeum Gantung

Peuyeum: Asal Usul dan Proses Pembuatannya
Peuyeum atau tape singkong adalah makanan tradisional yang sudah terkenal sejak zaman dahulu di kalangan masyarakat Sunda. Proses pembuatan Peuyeum Gantung dimulai dengan pemilihan singkong berkualitas yang direbus sampai empuk. Setelah itu, singkong tersebut difermentasi dengan menggunakan ragi yang biasanya berupa campuran dari ragi beras atau ragi khusus tape. Dalam proses fermentasi ini, gula yang ada dalam singkong diubah menjadi alkohol dan asam, yang memberikan cita rasa khas pada Peuyeum.

Namun, Peuyeum Gantung memiliki keunikan jika dibandingkan

dengan tape singkong pada umumnya. Peuyeum Gantung umumnya digantung di tempat dengan suhu dan kelembapan yang sesuai, agar proses fermentasi berlangsung lebih lama dan optimal. Proses penggantungannya membuat Peuyeum Gantung memiliki tekstur yang lebih kenyal dan rasa yang lebih kompleks, dengan paduan rasa manis dan asam yang lebih terasa.

Mengapa Disebut “Gantung”?

Nama “Peuyeum Gantung” sendiri berasal dari metode tradisional masyarakat Sunda dalam menyimpan tape singkong ini. Setelah proses fermentasi dimulai, Peuyeum Gantung digantung di tali atau keranjang yang menggantung di tempat yang sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Tujuannya adalah untuk menjaga kelembapan serta mendukung fermentasi agar menghasilkan rasa dan tekstur terbaik.

Keunikan dan Cita Rasa Peuyeum Gantung

Rasa yang Manis dan Asam
Cita rasa utama dari Peuyeum Gantung adalah gabungan manis dan asam yang tercipta dari fermentasi alami. Singkong yang digunakan dalam pembuatan Peuyeum memiliki kandungan gula alami yang cukup tinggi, yang menjadi bahan dasar untuk fermentasi. Hasilnya adalah rasa manis yang tidak terlalu dominan, seimbang dengan rasa asam ringan dari proses fermentasi, sehingga menciptakan pengalaman rasa yang unik dan menyegarkan di lidah.

Tekstur Kenyal yang Khas

Selain rasanya, Peuyeum Gantung juga memiliki tekstur yang kenyal dan sedikit lembab. Hal ini disebabkan oleh proses fermentasi yang lebih lama dan penggantungannya, yang memberikan kelembapan tambahan pada singkong. Tekstur kenyal ini menjadikannya lezat untuk dikunyah dan memberikan sensasi tersendiri bagi yang menyantapnya.

Cara Menikmati Peuyeum Gantung

Sebagai Camilan Tradisional
Peuyeum Gantung umumnya disantap sebagai camilan ringan yang menggugah selera. Anda bisa menikmatinya langsung, atau mengombinasikannya dengan makanan lain seperti kacang rebus, atau bahkan sebagai pelengkap hidangan nasi liwet khas Sunda. Rasa manis-asam dari Peuyeum Gantung sangat pas dijadikan teman bersantai di sore hari bersama keluarga atau teman-teman.

Olahan Kreatif Peuyeum Gantung

Selain dimakan langsung, Peuyeum Gantung juga dapat diolah menjadi berbagai hidangan menarik. Misalnya, dapat digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat es krim tape, bolu tape, atau bahkan sebagai isian kue. Variasi olahan ini semakin memperkaya pengalaman menikmati Peuyeum Gantung dan menjadikannya pilihan menarik untuk hidangan penutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *