Thareed (atau Tharid) merupakan salah satu masakan tradisional
yang khas dari Timur Tengah, terutama sangat dikenal di negara-negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar. Hidangan ini terkenal sebagai gabungan unik antara roti dan kuah kaldu yang kaya rasa, sering dianggap sebagai “sup Arab” yang nikmat dan mengenyangkan. Thareed bukan sekadar makanan biasa, tetapi juga bagian yang signifikan dari warisan budaya dan kuliner Arab.
Sejarah dan Nilai Budaya Thareed
Thareed mempunyai akar sejarah yang mendalam di dunia Arab. Dikatakan bahwa hidangan ini sangat disukai oleh Nabi Muhammad SAW dan sering kali disebut dalam literatur Islam klasik sebagai makanan yang bergizi dan dianjurkan. Dalam banyak hadis, thareed digambarkan sebagai makanan yang lebih baik dibandingkan dengan yang lain karena mengkombinasikan dua elemen utama: roti dan kaldu daging.
Karena makna historis dan religiusnya, thareed masih sering disajikan pada acara keagamaan, buka puasa Ramadan, dan perayaan keluarga tradisional di kawasan Teluk Arab. Hidangan ini melambangkan kehangatan, kebersamaan, dan kekayaan tradisi Timur Tengah.
Komponen Utama dalam Thareed
Roti Arab (Raqaq atau Khubz)
Elemen utama dalam thareed adalah roti pipih khas Arab, seperti raqaq atau khubz, yang dipotong kecil-kecil dan diletakkan di dasar mangkuk. Roti ini akan menyerap kaldu dan rempah, membuatnya menjadi lembut dan kaya rasa. Roti juga menjadi sumber karbohidrat utama dalam hidangan ini.
Kaldu Daging atau Ayam
Thareed biasanya dimasak menggunakan kaldu yang berasal dari daging sapi, kambing, atau ayam. Kaldu ini dimasak bersama beraneka sayuran dan bumbu hingga menghasilkan cita rasa yang kaya, gurih, dan hangat. Dagingnya dimasak sampai empuk dan biasanya dijadikan pelengkap utama di atas roti.
Sayuran dan Rempah
Sayuran seperti wortel, tomat, kentang, dan labu sering ditambahkan untuk meningkatkan tekstur dan nutrisi pada hidangan. Sementara itu, bumbu dan rempah khas Timur Tengah seperti jintan, kayu manis, lada hitam, kapulaga, dan bawang putih digunakan untuk menciptakan cita rasa yang autentik dan mendalam.
Cara Penyajian Thareed
Menyusun Roti
Langkah pertama dalam penyajian thareed adalah mempersiapkan roti. Roti pipih dipotong atau disobek kecil-kecil, lalu diletakkan di dasar mangkuk saji.
Menyiram dengan Kaldu
Kaldu panas dan kental dari daging serta sayuran kemudian disiramkan langsung di atas roti hingga roti menjadi lembut dan menyerap seluruh cita rasa. Bagian ini menjadi inti dari kenikmatan thareed karena menggabungkan tekstur lembut roti dengan rasa gurih dari kaldu.
Menambahkan Daging dan Sayuran
Potongan daging yang empuk dan sayuran yang telah dimasak ditambahkan di atas roti dan kaldu. Hidangan ini biasanya disajikan dalam mangkuk besar dan dinikmati bersama-sama, memperkuat nilai kebersamaan dalam budaya Arab.
Keunikan dan Kelezatan Thareed
Perpaduan Tekstur dan Rasa
Thareed menonjol karena kombinasi antara tekstur roti yang lembut, kaldu yang kaya rempah, dan potongan daging serta sayuran yang empuk. Kombinasi ini menciptakan pengalaman bersantap yang hangat, nyaman, dan memuaskan.
Nilai Gizi yang Tinggi
Dengan kombinasi karbohidrat dari roti, protein dari daging, dan vitamin dari sayuran, thareed adalah makanan yang lengkap yang memberikan energi dan nutrisi. Tidak mengherankan jika makanan ini sering disajikan saat buka puasa atau sebagai hidangan utama dalam acara keluarga besar.
3. Simbol Tradisi dan Kebersamaan
Thareed tidak hanya mengenai rasa, tetapi juga arti. Di dalam budaya Arab, thareed melambangkan keramahan, kehangatan keluarga, serta kekayaan kuliner yang diwariskan dari generasi ke generasi. Menikmati thareed dengan keluarga atau tamu merupakan bentuk penghormatan dan kasih sayang.