Lontong Balap merupakan salah satu makanan legendaris asal
Surabaya yang sudah populer di seluruh Indonesia. Sajian ini menawarkan kombinasi rasa yang unik dan menggoda selera, menjadikannya pilihan kesukaan banyak orang. Lontong Balap dikenal dengan rasa gurih, pedas, dan segar, serta cara penyajian yang cukup berbeda, sehingga selalu menjadi makanan yang istimewa.
Apa Itu Lontong Balap?
Lontong Balap adalah makanan yang terdiri dari lontong (nasi ketan yang dibungkus dengan daun kelapa) yang dipotong-potong dan disajikan dengan berbagai pelengkap seperti tahu, lentho (sejenis perkedel kacang tolo), tauge, dan kuah kaldu yang kaya rasa. Kuah yang digunakan dalam Lontong Balap biasanya berasal dari kaldu sapi yang telah diberi berbagai rempah, seperti bawang putih, bawang merah, dan cabai, sehingga menghasilkan rasa yang gurih dan sedikit pedas.
Salah satu ciri khas Lontong Balap adalah penyajiannya yang dilengkapi dengan sambal petis, kerupuk udang, dan kadang-kadang dengan potongan daging sapi. Kuah yang segar dan pedas, berpadu sempurna dengan lontong yang lembut, menjadikannya hidangan yang sangat digemari.
Keunikan Lontong Balap
Keunikan Lontong Balap terletak pada penggunaan lentho, sebuah camilan khas Surabaya yang terbuat dari kacang tolo yang digiling halus dan dicampur dengan bumbu rempah sebelum digoreng. Lentho ini memberikan rasa gurih yang khas dan tekstur yang berbeda, yang semakin melengkapi kenikmatan hidangan ini. Selain itu, sambal petis yang disiram di atas lontong menambah cita rasa pedas dan manis yang membuatnya semakin lezat.
Lontong Balap juga dikenal dengan penjualnya yang menggunakan gerobak dan sering berkeliling di wilayah Surabaya. Hal ini membuat hidangan ini sangat mudah ditemukan, baik di warung kaki lima maupun di restoran-restoran yang menyajikan masakan tradisional.
Sejarah dan Asal Usul Lontong Balap
Lontong Balap berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Makanan ini telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan menjadi hidangan yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Surabaya. Asal-usul nama “Lontong Balap” berasal dari kebiasaan penjual yang mengayuh gerobak sambil menjajakan hidangannya keliling kampung atau kawasan tertentu. “Balap” dalam bahasa Indonesia berarti “balapan”, yang mengacu pada cara penjualnya yang bergerak cepat mengelilingi area untuk menjual lontong.
Awalnya, Lontong Balap hanya dijual oleh pedagang kaki lima yang mengandalkan gerobak dorong. Namun, seiring berjalannya waktu, makanan ini semakin terkenal dan mulai banyak dijumpai di restoran atau warung makan yang menawarkan menu khas Surabaya. Saat ini, Lontong Balap telah menjadi salah satu ikon kuliner Surabaya yang sangat disukai oleh wisatawan dan masyarakat lokal.
Variasi Lontong Balap di Berbagai Daerah
Walaupun Lontong Balap berasal dari Surabaya, kini hidangan ini telah memiliki banyak variasi di berbagai daerah. Setiap daerah memiliki cara penyajian dan bahan pelengkap yang sedikit berbeda. Berikut adalah beberapa variasi Lontong Balap yang dapat ditemukan di berbagai kota:
Lontong Balap Surabaya – Versi asli dari Lontong Balap yang disajikan dengan lontong, lentho, tahu, tauge, dan kuah kaldu sapi. Sambal petis dan kerupuk udang selalu menjadi pelengkap yang wajib.
Lontong Balap Malang – Di Malang, Lontong Balap sering disajikan dengan tambahan sambal yang lebih pedas dan disertai potongan daging sapi.
Lontong Balap Jakarta – Beberapa kedai di Jakarta menyediakan Lontong Balap dengan tambahan bahan seperti ayam goreng atau empal, memberikan variasi rasa yang lebih menarik.
Menikmati Lontong Balap dengan Pelengkap yang Sempurna
Lontong Balap tidak hanya nikmat karena bahan utamanya, tetapi juga karena pelengkap yang menyertainya. Beberapa pelengkap yang sering disajikan bersama Lontong Balap antara lain:
Sambal Petis
Sambal petis adalah pelengkap utama yang menjadikan Lontong Balap semakin istimewa. Sambal ini dibuat dari petis udang yang dicampurkan dengan cabai dan rempah-rempah, memberikan rasa pedas manis yang lezat.
Kerupuk Udang
Kerupuk udang adalah pelengkap yang harus ada untuk menambah tekstur renyah pada Lontong Balap. Kecruncingan kerupuk ini sangat pas dengan lontong yang lembut dan kuah yang gurih.
Lentho
Lentho, yang berbahan dasar kacang tolo, adalah perkedel khas yang memberikan rasa gurih dan tekstur yang padat. Lentho ini sangat sesuai dipadukan dengan lontong dan kuah kaldu yang kaya rasa.